Web browsing dan sebagian besar aktivitas di internet menggunakan DNS untuk menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat. Pemetaan DNS disebar ke seluruh jaringan internet, dalam bentuk hierarki authority. Jadi apasih pengertian dan fungsi DNS ? Gini ges, singkatnya domain name system adalah database dari alamat web berbentuk IP addres. Dan juga biasanya terdapat server DNS untuk mengelola pemetaan nama web tersebut ke dalam bentuk IP addres.
Domain Name System Adalah ?
Dah mari kita bahas lebih jauh apa itu DNS ? Jadi, DNS kepanjangan dari Domain Name System. Banyak orang menyebut pengertian DNS adalah seperti buku telepon dalam Internet. Ini karena, pengguna akan mengakses informasi secara online melalui nama domain, contohnya facebook.com atau jawaloker.com. Browser akan berinteraksi melalui alamat Internet Protocol (IP), sehingga DNS akan menerjemahkan nama domain ke alamat IP. Dengan begitu web browser bisa memuat informasi yang ada dalam domain yang akses oleh pengguna.
Secara bahasa, Domain name system adalah database penamaan untuk setiap nama domain yang berada di jaringan internet dan diterjemahkan ke dalam alamat IP ( internet protokol ). Setiap perangkat yang terhubung ke Internet memiliki alamat IP unik. Server DNS memudahkan pengguna dalam mencari domain, dari pada menghafal alamat IP seperti 192.168.1.1 ( dalam IPv4) atau alamat IP alfanumerik seperti 2400:cb00:2048:1::c629:d7a2 ( dalam IPv6 ), lebih baik menghafal nama domainnya bukan.
Bagaimana Cara Kerja DNS ?
Untuk memahami proses di balik resolusi DNS, penting untuk mempelajari tentang berbagai komponen perangkat keras yang harus dilewati queri DNS. Pada web browser proses DNS terjadi di balik layar, dan tidak memerlukan interaksi dari komputer pengguna selain dari permintaan awal.
Server DNS mengonversi URL dan nama domain menjadi alamat IP yang dapat dipahami dan digunakan komputer. Mereka menerjemahkan apa yang diketik pengguna ke dalam browser menjadi sesuatu kode IP untuk menemukan halaman web. Proses penerjemahan dan pencarian ini disebut DNS resolution.
Nah untuk lebih jelasnya begini proses dasar DNS resolution, sebagai berikut :
- Pengguna memasukkan nama domain ke browser
- Browser mengirim pesan, yang disebut recursive DNS query ke jaringan untuk mengetahui IP atau alamat jaringan mana yang sesuai dengan domain tersebut
- Queri masuk ke server DNS rekursif, yang juga disebut recursive resolver dan biasanya dikelola oleh penyedia layanan internet (ISP). Jika nama domain di temukan maka halaman web akan dimuat
- Jika server DNS rekursif tidak memiliki jawaban, maka alamat website tidak terdaftar di penyedia domain
Seluruh proses DNS hanya membutuhkan sepersekian detik dan biasanya tidak terlihat oleh pengguna. Server DNS menjawab pertanyaan baik dari dalam maupun luar domain mereka sendiri. Ketika server menerima permintaan dari luar domain untuk informasi tentang nama atau alamat di dalam domain, itu memberikan jawaban otoritatif. Ketika server mendapat permintaan dari dalam domainnya, ia meneruskan permintaan ke server lain. Dan biasanya akan di arahakan ke pengelola ISP dari domain tersebut.
Jenis Server DNS
Setelah kita membahas, bahwa domain name system adalah database domain yang ada di internet. Maka saat ini mari kita bahas beberapa jenis server yang terlibat dalam penyelesaian DNS resolution. Di bawah ini admin akan menjelaskan empat nama server DNS sesuai dengan urutan Queri yang melewatinya. Berikut di antaranya :
1. Recursive Server
Recursive server mengambil queri DNS dari aplikasi, seperti browser web. Ini adalah sumber daya pertama yang diakses pengguna dan memberikan jawaban atas queri yang di ketik. Server ini dapat melalui beberapa proses queri sebelum mengembalikan jawaban ke klien.
2. Root Name Server
Server ini adalah tempat pertama recursive server mengirimkan kueri jika jawabannya tidak di temukan. Root name server adalah indeks dari semua server yang akan memiliki informasi yang diminta. Server ini diawasi oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers. Khususnya cabang ICANN yang disebut Internet Assigned Numbers Authority.
3. Authoritative Name Server
Authoritative name server adalah pos pemeriksaan terakhir untuk Queri DNS. Server ini mengetahui segalanya tentang domain tertentu dan menangani bagian subdomain. Server ini berisi catatan sumber daya DNS dengan informasi khusus tentang domain, seperti catatan A. Mereka mengembalikan catatan yang diperlukan ke server rekursif untuk dikirim kembali ke klien dan menyimpannya lebih dekat ke klien untuk pencarian di masa mendatang.
Apa Saja Jenis Queri DNS
Dalam typical DNS lookup, ada tiga jenis queri yang terjadi. Dengan menggunakan kombinasi queri ini, maka proses akan dioptimalkan untuk DNS resolution agar menghasilkan pengurangan jarak tempuh. Dalam situasi yang ideal, data rekaman cache akan tersedia, memungkinkan server nama DNS mengembalikan queri non rekursif. Nah berikut ini adalah beberapa jenis queri DNS, di antaranya :
-
Recursive Query
Dalam recursive query, klien DNS mengharuskan server DNS merespons klien dengan catatan sumber daya yang diminta atau pesan kesalahan jika penyelesai tidak dapat menemukan catatan.
-
Iterative Query
Dalam situasi ini klien DNS akan mengizinkan server DNS untuk mengembalikan jawaban terbaik yang dapat dilakukan. Jika server DNS yang diminta tidak memiliki kecocokan dengan nama queri, itu akan mengembalikan rujukan ke server DNS yang berwenang untuk tingkat yang lebih rendah dari ruang nama domain. Klien DNS kemudian akan membuat queri ke alamat rujukan. Proses ini berlanjut dengan server DNS tambahan di rantai queri hingga terjadi kesalahan atau waktu habis.
-
Non Recursive Query
Biasanya ini akan terjadi ketika klien menanyakan server DNS untuk catatan yang memiliki akses. Biasanya, server DNS akan meng-cache catatan DNS untuk mencegah konsumsi bandwidth tambahan dan beban di server upstream. Dalam proses DNS dasar, klien membuat queri rekursif ke penyelesai rekursif.
Yang kemudian membuat serangkaian queri iteratif yang menghasilkan rujukan ke queri iteratif berikutnya. Akhirnya, kueri masuk ke server otoritatif, yang jika penyelesai rekursif mengetahuinya akan menemukan jawabannya di sana, membuat kueri non rekursif untuk mengambilnya.
Common DNS Records
Common domain name system adalah informasi yang dicari queri. Ini bergantung pada queri, klien atau aplikasi yang diperlukan untuk mencari informasi yang berbeda. Ada banyak jenis Common DNS records, masing-masing dengan tujuannya sendiri dalam menunjukkan bagaimana queri harus diperlakukan. Common DNS records paling umum adalah sebagai berikut :
-
A Record
Ini adalah singkatan dari alamat dan identitas alamat IP dari sebuah domain. A record hanya berlaku untuk alamat IPv4. Sedangkan untuk IPv6 memiliki A record AAAA, yang menggunakan format alamat IPv6 yang lebih panjang. Sebagian besar situs web hanya memiliki satu catatan A, tetapi beberapa situs yang lebih besar memiliki lebih dari satu A record untuk membantu menyeimbangkan beban.
-
NS Record
NS record menunjukkan server otoritatif mana yang bertanggung jawab untuk memiliki semua informasi tentang domain. Seringkali, domain memiliki server nama primer dan cadangan untuk meningkatkan keandalan, dan beberapa catatan NS digunakan untuk mengarahkan queri ke domain tersebut.
-
TXT Record
Data TXT memungkinkan administrator untuk memasukkan teks ke dalam DNS. Tujuan awalnya adalah untuk meletakkan catatan yang dapat dibaca pengguna di DNS. Tetapi saat ini, catatan yang dapat dibaca mesin sering diletakkan di sana. TXT record digunakan untuk mengonfirmasi kepemilikan domain, mengamankan email, dan melawan spam email.
-
CNAME Record
CNAME record digunakan sebagai pengganti catatan A saat ada alias. Mereka digunakan untuk mencoba kembali permintaan dari alamat IP yang sama dengan dua domain berbeda. Contohnya ada di URL searchsecurity.xabiamedia.com, di mana CNAME akan meminta xabiamedia.com.
Bagaimana Cara DNS Meningkatkan Kinerja Web
Server bisa membuat cache A records atau alamat IP, yang mereka terima dari queri DNS selama jangka waktu tertentu. Caching meningkatkan efisiensi, memungkinkan server merespons dengan cepat saat permintaan untuk alamat IP yang sama masuk lagi. Misalnya, jika setiap orang di kantor perlu mengakses video pelatihan yang sama di situs web tertentu pada hari yang sama, server DNS lokal hanya perlu menyelesaikan nama satu kali, dan kemudian dapat melayani semua permintaan lainnya dari cache-nya.
Lama waktu rekor dipegang dikenal dengan nama Time To Live (TTL). Proses ini diatur oleh administrator dan bergantung pada berbagai faktor. Periode waktu yang lebih lama mengurangi beban pada server, dan periode yang lebih pendek memastikan respons yang paling akurat. Ini penjelasannya :
1. DNS Caching
Apa itu DNS caching ? dan di mana DNS caching terjadi ? Perlu di garis bawahi, bahwa tujuan dari caching adalah untuk menyimpan data sementara di lokasi yang menghasilkan peningkatan kinerja dan keandalan untuk permintaan data. DNS caching melibatkan penyimpanan data lebih dekat ke klien, sehingga queri DNS dapat diselesaikan lebih awal. Sehingga meningkatkan waktu muat dan mengurangi konsumsi bandwidth/CPU.
Fungsi utama dari Caching domain name system adalah adalah untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam mendapatkan jawaban atas permintaan DNS. Caching memungkinkan DNS untuk menyimpan jawaban kueri sebelumnya lebih dekat ke klien dan mendapatkan informasi yang sama kepada mereka lebih cepat pada saat kueri berikutnya.
Beberapa DNS caching yang umum dan ada saat ini adalah sebagai berikut :
-
Browser
Sebagian besar browser, seperti Apple Safari, Google Chrome dan Mozilla Firefox menyimpan data DNS secara default untuk jangka waktu tertentu. Browser adalah cache pertama yang diperiksa saat permintaan DNS dibuat, sebelum permintaan meninggalkan mesin menuju server penyelesai DNS lokal.
-
Sistem operasi (OS)
Banyak OS memiliki penyelesai DNS bawaan yang disebut DNS resolvers, yang menyimpan data DNS dan menangani queri sebelum dikirim ke server eksternal. OS biasanya ditanyakan setelah browser atau aplikasi queri lainnya.
-
Recursive Resolver
Recursive resolver ini berfungsi untuk menjawab atas permintaan DNS. Resolver mungkin memiliki beberapa catatan yang diperlukan untuk mengembalikan respons dan dapat melewati beberapa langkah dalam proses DNS resolution. Misalnya, jika resolver memiliki A record tetapi bukan NS record. Nah, Recursive resolver ini dapat melewati server root dan menanyakan server TLD secara langsung.
2. DNS Security
DNS memang memiliki beberapa kelemahan yang bisa di dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab. Dalam kasus ini, cache DNS bisa didistribusikan ke penyelesai caching dan menyamar sebagai server otoritas. Data kemudian dapat menyajikan informasi palsu dan dapat memengaruhi TTL. Permintaan aplikasi yang sebenarnya juga dapat dialihkan ke jaringan host berbahaya.
Seseorang dengan niat jahat dapat membuat situs web berbahaya dengan judul yang menyesatkan dan mencoba meyakinkan pengguna bahwa situs web itu nyata, dan apabila pengguna mengaksesnya. Maka itu sama saja dengan memberikan akses kepada peretas ke informasi pengguna, ini dinamakan dengan serangan phishing. Namun ada kok, beberapa penyedia yang memberikan layanan firewall untuk menambah keamanan DNS.
Kesimpulan
Untuk sebagian besar situasi, DNS berkaitan dengan nama domain yang diterjemahkan ke dalam alamat IP yang sesuai. Untuk mempelajari cara kerja proses ini, ada baiknya mengikuti jalur pencarian DNS saat berjalan dari browser web, melalui proses pencarian DNS dan kembali lagi. Seringkali informasi pencarian DNS akan di-cache baik secara lokal di dalam komputer yang meminta atau dari jarak jauh di infrastruktur DNS. Nah itulah pembahasan mengenai DNS, jadi kesimpulannya domain name system adalah database domain yang ada di jaringan internet. Demikian semoga bermanfaat, terimakasih.